01 Januari 2011

Hadits hubbul wathon Atu cinta tanah air

T: Saya ingin menanyakan dua hadits Nabi yang sangat populer: “Cinta tanah air adalah bagian dari iman” dan “Tuntutlah ilmu, walau di negeri Cina”. Apakah kedua hadits ini sahih?


M. Quraish Shihab:
Hadits yang biasa diterjemahkan dengan “Cinta tanah air adalah bagian dari iman” berbunyi: “Hubb al-wathan min al-îmân.” Sebelum menjelaskan nilai kedua hadits itu, ada komentar singkat yang ingin penulis kemukakan. Terjemahan hadits ini tidaklah tepat. Cinta tanah air bukanlah bagian dari iman. Cinta tanah air adalah naluri manusia.
Sebagai manusia, Nabi Muhammad Saw pun sangat cinta kepada kota Mekkah, tempat kelahiran beliau. Beberapa saat sebelum hijrah, beliau mengucapkan kalimat yang ditujukan kepada Mekkah, “Sesungguhnya engkau, wahai Mekkah, adalah negeri yang paling kucintai. Seandainya pendudukmu tidak mengusirku, aku tidak akan pergi meninggalkanmu.”
Jika cinta tanah air adalah naluri manusia, maka seorang Mukmin maupun seorang kafir –selama masih memiliki naluri yang sehat– pasti cinta kepada tanah airnya. Dengan demikian, cinta tanah air bukanlah bagian dari iman. Ungkapan itu bukanlah hadits sahih.
Hadits itu adalah palsu [mawdhû‘] menurut penilaian ash-Shaghghanî, sebagaimana dikutip oleh ulama hadits Muhammad Nâshiruddîn al-Albânî dalam kitabnya yang berjudul Silsilah al-Ahâdîts adh-Dha‘îfah wa al-Mawdhu‘ah, jilid I, hlm. 110.
Hadits kedua yang diterjemahkan dengan: “Tuntutlah ilmu, walau di negeri Cina” berbunyi: “Uthlub al-‘ilm walaw bi ash-shîn.” Hadits ini banyak ditemukan dalam berbagai kitab hadits. Juga, hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adî, Abû Nu‘aym dalam kitabnya Akhbâr Ishfahân, dan Abû al-Qâsim al-Qusyayrî dalam kitabnya al-Arba‘în.
Salah seorang jalur perawinya adalah Abû ‘Atikah Tharîf bin Sulaymân, yang dinilai sangat lemah, tidak tepercaya, dan pembuat hadits-hadits palsu. Dalam kitabnya al-Mawdhû‘ât [Kumpulan Hadits Palsu], Ibnu al-Jawzî menulis bahwa hadits itu batil dan mengutip pendapat Ibnu Hibbân yang menyatakan bahwa hadits itu memunyai jalur lain serta tidak memiliki dasar. Memang, ada beberapa ulama yang menilainya sebagai hadits sahih. Akan tetapi, pandangan ini ditolak oleh banyak ulama. Di antaranya adalah al-Albânî dalam kitabnya tersebut di atas [jilid I, hlm. 602].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHLAN WA SAH LAN IN My WEB

Saya memang bukan orang kaya,
Bisa jadi saya memang orang miskin
Tapi biarlah saya miskin harta asal kami kaya hati
Biarlah saya tidak kaya harta asal jangan miskin hati
Dengan hati ini saya mengabdi, mengemban amanah
Dengan hati ini saya mendedikasikan diri pada jalan dakwah
Dengan hati ini saya berjanji untuk tidak mengingkari
Dengan hati ini saya memohon pada ILLAHI,
Semoga diberkahi dan di ridloi
Di situs inilah saya gambar kan cita-cita kami,
Mengoftimalkan kemampuan diri guna mencapai
li ‘ila’i kalimatillah di muka bumi ini
Silahkan teliti, kami akan sangat senang dikoreksi.

Wassalam dari kami
sie Rohani RW 29-CIBEUREUM

Info buku

Info buku
Ini yang Anda Butuhkan

Amaliah Yaumin Fihayati

A.Y.F fhoto colection